top of page
Salah satu pertanyaan besar dalam penanganan perubahan iklim adalah bagaimana cara menghimpun dana yang dibutuhkan dan memastikan penyaluran dana yang efektif. Indonesia membutuhkan kurang lebih US$200 miliar setiap tahunnya hingga tahun 2030 untuk mencapai target net-zero emission di tahun 2050. Sementara itu, Indonesia dan seluruh negara di dunia memiliki tenggat waktu di tahun 2030, dimana carbon budget dunia diprediksi akan habis, untuk menjaga kenaikan suhu Bumi di 1.5°C. Beberapa skema climate financing telah diterapkan di tingkat nasional, mulai dari pembentukan Energy Transition Mechanism (ETM), Just Energy Transition Partnership (JETP), serta pendanaan lainnya. Namun, jumlah pendanaan iklim Indonesia belum cukup. Lantas, bagaimana Indonesia dapat mendapatkan pendanaan yang dibutuhkan untuk mencapai target net-zero nya, dan bahkan mempercepat target ke tahun 2050, sesuai dengan Perjanjian Paris? Sesi “Deadline 2030: Cara Menggalang Triliunan Dolar untuk Dunia 1.5°” menggaet pembicara dari sektor swasta, peneliti, dan multilateral development bank untuk mendiskusikan bersama solusi dari tantangan pembiayaan iklim.
Panelis dan Moderator
bottom of page